Imbas Corona Hingga Sepi Pengunjung, Hotel-Hotel di Bali Banting Harga

image

PropertiNews.id, Tangerang – Sektor properti dalam bidang perhotelan sangat terasa kena dampak dari mewabahnya virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Banyak hotel-hotel yang sepi pengunjung hingga akhirnya menutup sementara bisnisnya. Sama halnya dengan hotel-hotel di Bali, terlihat sangat sepi pengunjung. Untuk menyiasati agar tidak gulung tikar atau tutup sementara, beberapa hotel di Bali memilih untuk melakukan banting harga atau memberikan diskon besar-besaran.

Seperti sejumlah hotel di Pulau Dewata yang memberi promo sewa kamar murah dengan masa inap yang lebih panjang, hingga 30 hari. Misalnya saja, Lv8 Resort Hotel Canggu yang menyediakan paket menginap dengan harga mulai Rp8 juta per bulan.

Selain itu, dikutip dari laman resmi Ayana Hotel, Sabtu (4/4/2020) hotel bintang lima ini menawarkan dua jenis waktu menginap yakni 14 hari dan 30 hari. Untuk masa sewa 14 hari, Ayana mematok harga kamarnya dengan US$1.500 atau hanya Rp24,9 juta (kurs 16.644). Padahal normalnya, harga sewa per kamar Ayana Bali menurut pencantuman harga kamar di sejumlah online travel agregator berkisar Rp3,5 juta per hari.

Langkah banting harga hingga diskon besar-besaran yang dilakukan beberapa hotel di Bali disebabkan karena saat ini kondisi Bali yang ibarat kota mati. Jalan-jalan protokol dan sejumlah destinasi wisata populer kini sunyi sepi.

Selain itu, Pantai Kuta juga ditutup, sejumlah pusat perbelanjaan menghentikan operasinya, dan pasar-pasar tradisional ikut menghentikan aktivitasnya. Ditambah lagi, larangan pemerintah untuk WNA masuk ke Indonesia selama pandemi Corona ini. Hal-hal tersebut semakin menambah sepinya angka pengunjung di Bali, termasuk yang menyewa kamar Hotel.

Baca Juga : Kementerian PUPR akan Selesaikan Rekonstruksi Jembatan Sukadana Selama 4 Bulan

Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto mengatakan, industri hotel di Bali mulai menurun semenjak pemerintah resmi menutup penerbangan dari dan ke Tiongkok. Karena pengunjung wisatawan dari Tiongkok ini merupakan pasar terbesar ketiga di Bali.

“Dikabarkan bulan Maret semakin menurun karena domestik pun lebih memilih untuk tidak berpergian” kata Ferry.

Sementara itu, kunjungan wisatawan di Bali mulai menurun tajam di bulan Februari sebesar 30 persen. Penurunan paling tajam dari wisatawan Tiongkok sebesar 96 persen, sedangkan wisatawan dari Australia turun sebesar 19 persen. (ZH)

Bagikan Artikel ini:

PropertiNews.id

PropertiNews.id adalah sebuah portal media online yang menyajikan informasi seputar dunia properti mulai dari berita terkini hingga tips inspiratif

Newsletter

Subscribe to our latest news to be updated, we promise not to spam!

Babysitter logo