PropertiNews.id, Tangerang - Wacana pemindahan ibukota negara kembali bergulir. Isu ini mulai diperbincangkan setelah Presiden Joko Widodo mengadakan rapat terbatas. Lantas bagaimana nasib bisnis properti di Jakarta jika ibukota dipindahkan?
Rencana tersebut bisa berdampak positif terhadap bisnis properti di Jakarta karena walaupun tidak menjadi ibukota lagi, Jakarta akan tetap menjadi pusat perekonomian. Aktivitas jual beli properti diprediksi tidak akan terganggu masalah politik dan pemerintahan.
Khusus untuk properti kelas atas memang sangat berpengaruh terhadap kondisi politik dan ekonomi. Jadi, jika ibukota berpindah, maka bisnis jual beli properti untuk segmen atas akan tetap terjaga. Kebutuhan hunian di Jakarta akan tetap tinggi, karena kota ini memiliki pasar properti yang sudah terbentuk. Terutama untuk segmen hunian vertikal yang terkoneksi dengan moda transportasi LRT, busway, dan MRT.
Selain Jakarta, dampak positif juga akan dirasakan daerah yang dipilih sebagai ibu kota baru, karena di sana akan dibangun beragam hunian dan infrastruktur baru yang dapat mendorong meningkatnya pasar properti. Kebijakan pemindahan menjadi sangat penting. Namun sebelum ditentukan, pemerintah perlu melakukan berbagai kajian mendalam. Sebab, selain akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, kesiapan infrastruktur juga akan menjadi salah satu pertimbangan mendasar.
Saat ini Jakarta menjadi kota terfavorit yang dilirik para pencari rumah dengan area pencarian terbanyak berada di kawasan Jakarta Selatan. Rata-rata harga rumah di Jakarta yang paling murah dijual Rp11 juta per meter persegi. Sementara, termahal bisa mencapai Rp62 juta per meter persegi. (TD)