PropertiNews.id, Tangerang – Pemindahan ibu kota RI diprediksi
rampung dalam 10 tahun. Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional
(PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, ibu kota baru yang akan dibangun
mengadopsi konsep ramah lingkungan.
Menurut Bambang, desain ibu kota baru akan memiliki jaringan gas (jargas)
dan sistem air minum yang lebih baik.
Terdapat dua provinsi yang berpotensi menjadi ibu kota baru, yaitu
Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng). Kajian
Bappenas mengindikasikan bahwa Kaltim merupakan provinsi yang paling berpotensi
dari kedua provinsi tersebut dilihat dari kekuatan dan kelemahan.
Baca Juga: Apakah Rencana Pemindahan Ibu Kota Akan Tetap Dilakukan
Meski lokasi yang menjadi ibu kota baru belum diputuskan, Bambang
mengungkapkan bahwa ibu kota baru akan memanfaatkan energi terbarukan (EBT) dan
tidak lagi menggunakan energi fosil.
Bambang menilai bahwa desain pembangunan ramah lingkungan dilakukan karena
pembelajaran dari kesalahan dalam pembangunan kota lain di Indonesia.
Ketika ditanya mengenai jaringan gas, Bambang mengatakan bahwa ibu kota
baru tidak ingin bergantung pada LPG dan menggunakan jaringan gas kota untuk
kebutuhan rumah tangga.
“Lalu air, kita tidak ingin rumah ada sumurnya, tapi langsung connect oleh
pipa PDAM dan orang bisa menikmati yang berkualitas dan tidak merusak
lingkungan,” tambahnya.
Menurut Bambang, ibu kota baru tidak ingin mengulangi kesalahan
pembangungan ibu kota saat ini.
“Makanya kita bangun green city, harus benar-benar hijau,
energinya yang EBT, paling tidak clean renewable bukan
tergantung fosil,” kata Bambang.
Baca Juga: Wacana Pemindahan Ibu Kota, Dirasa Belum Tepat
Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa ibu kota baru hanya akan menampung
1,5 juta penduduk saja. Menurutnya, pemerintah tidak ingin ibu kota baru sama
seperti Jakarta yang padat penduduk.
Jumlah penduduk di ibu kota baru akan diisi oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan juga para pelaku bisnis serta warga sekitar yang telah lama menetap.
Baca Juga: Peralihan Ibu Kota Tidak Menghalangi Jakarta Sebagai Destinasi Investasi Properti Terbaik
“Saya enggak mungkin desain kota sepi pakai uang banyak.
Saya desain kota 1,5 juta penduduk. Apakah itu sepi? Desainnya segitu, mungkin
tercapai dalam 10 tahun. Tapi kita tidak ciptakan Jakarta kedua,” pukas
Bambang. (RT)