Propertinews.id, Tangerang – Hingga semester I – 2021, PT Intiland Development Tbk (DILD) mencatatkan pembukuan pra penjualan (marketing sales) sekitar Rp947 miliar. Angka ini masih akan terus berjalan hingga akhir Juni. Pencapian yang diraih ini hampir separuh atau 50% dari target perusahaan di 2021 yakni sebesar Rp2 triliun.
“Sudah 50% dari target, hopefully angka ini bis akita capai di 2021. Jadi memang dengan adanya Covid-19 kita ada beberapa proyek yang harus planning ulang. Kita akan menunda proyek yang risikonya tinggi seperti high rise karena demand yang belum cukup kuat. Proyek yang kita launching mayoritas landed dan penjualan inventory, itu fokusnya tahun ini” kata Archied Noto Pradono, Direktur Intiland Development.
Archied menambahkan, insentif kebijakan dari pemerintah memberikan dampak yang sangat baik bagi sektor properti. stimulus tersebut bukan hanya berpengaruh pada penjualan produk – produk properti yang nilainya masuk ke dalam kriteria insetif, namun juga berimbas kepada produk – produk properti lainnya. Kebijakan tersebut dinilai mampu memberikan efek psikologis kepada masyarakat dengan menumbuhkan kembali keyakinan untuk membeli properti.
Saat ini Intiland Development sedang memfokuskan pada proyek – proyek berjalan serta peningkatan penjualan dari inventori atau stok produk. Perseroan saat ini juga memiliki cukup stok unit – unit siap huni di sejumlah proyek high rise, seperti di Apartemen 1Park Avenue, Regatta, Graha Golf, Praxis, The Rosebay, Sumatera36 dan Aeropolis.
Intiland Development tahun ini telah meluncurkan beberapa pengembangan baru di sejumlah proyek. Beberapa pengembangan baru tersebut seperti peluncuran klaster DUO di perumahan Talaga Bestari, klaster Sierra di proyek Serenia Hills, dan tiga klaster baru di perumahan Graha Natura Surabaya. Sementara untuk proyek baru, Intiland Development memulai pengembangan kawasan mixed use terpadu Tierra di kota Surabaya. (ZH)