PropertiNews.id, Tangerang – Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero)
atau PT KAI akan mendatangkan kereta canggih asal China yang dioperasikan di
Bali pada tahun 2024 mendatang. Kereta ini nantinya mampu beroperasi tanpa
bantuan rel. Dengan hadirnya kereta ini, diharapkan mampu mengubah perilaku
masyarakat dalam bertransportasi dari kendaraan pribadi menuju kendaraan umum.
Kepala Dinas
Perhubungan Provinsi Bali, I Gede Waya Samsi Gunarta mengatakan, kereta yang
memiliki nama Autonomous Rail Rapid Transit (ART) ini akan menghubungkan
Bandara Ngurah Rai menuju Kota Denpasar khususnya di Sanur.
“Kemarin sudah
dilakukan FGD oleh PT KAI, kira-kira hari Kamis minggu ini mereka sudah
mempersiapkan trasenya. Artinya, ini sedang persiapan untuk perencanaan-perencanaan,
untuk studi-studi dulu” kata Samsi.
Adapun rencana
rute tersebut sudah sesuai dengan rencana induk perkeretaapian nasional, dan
Bali yang sudah masuk dalam RPJMN 2020-2024.
Sementara itu,
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indoensia (MTI)
Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan, sebenarnya rencana pengadaan kereta di
Bali sudah muncul sejak lama. Sayangnya, rencana tersebut sulit terealisasikan
karena adanya persoalan adat.
Baca Juga : Pengamat: Properti di Kawasan Cikarang Masih Diminati Sejumlah Investor Asing
Orang bali
memegang teguh prinsip bahwa jangan sampai ada banguan atau infrastruktur yang
memiliki ketinggian tertentu. Sementara, di saat yang sama proyek infrastruktur
perkeretaapian di Bali idealnya dibangun secara elevated.
Kereta tanpa rel
tersebut bisa menjadi solusi bagi permasalahan tersebut. Djoko jga menilai,
pengadaan kereta api China ini juga lebih murah ketimbang harus membangun rel
kereta.
“Jadi dengan
tanpa rel itu pembangunannya lebih murah kalau teknologi dari China ini. ada
sensor tinggal atur di jalan raya” kata Djoko.
Berdasarkan kajian
terakhir, proyek kereta China ini akan menghabiskan anggaran sekitar Rp1,2
triliun. Saat ini pihak KAI masih akan memperhitungkan apakah memungkinkan
bisnis to bisnis proyek tersebut atau butuh bantuan dana dari pemerintah.
Nantinya, kereta
tanpa rel ini bisa dimanfaatkan untuk komuter dan khususnya untuk wisatawan
yang berkunjung ke Bali. (ZH)