PropertiNews.id, Tangerang – Pemerintah
telah menetapkan lima kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) atau Bali
Baru dengan status super prioritas. Kelima destinasi wisata super prioritas
tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Lombok, Labuan Bajo, dan
Manado-Bitung-Likupang.
Meski sempat terkendala pengadaan lahan,
terutama Danau Toba dan Borobudur, yang memerlukan lahan luas guna
mendukung infrastruktur khusus akses jalan menuju Bandara Internasional, namun
secara umum perkembangannya cukup positif dan akan segera dilakukan ground
breaking.
Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10
Bali Baru Kementerian Pariwisata dan Ketua Kelompok Kerja Pembentukan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, Hiramsyah Sambudhy Thaib menjelaskan,
perkembangannya positif dan sesuai target yang telah ditetapkan. Bahkan hingga
September 2019, terdapat tujuh investor atau Penanam Modal Asing (PMA) dan
Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) yang berinvestasi di Danau Toba.
“Danau Toba akan ground breaking 10
Oktober ini. Masuknya mereka (investor) mendorong kami untuk mempercepat
pembangunan destinasi wisata super prioritas Danau Toba” kata Hiramsyah.
Hiramsyah menambahkan, PMA berasal dari
berbagai dari berbagai negara di Asia, terutama China, Jepang, dan Korea
Selatan. Total nilai investasi dari ketujuh PMDN dan PMA yang masuk
tersebut sebesar Rp 6,1 Triliun dengan fokus pengembangan pada fasilitass
akomodasi atau hotel.
Baca Juga : Siap-Siap! PUPR akan Mulai
Sayembara Desain Ibu Kota Baru pada 2 Oktober 2019
Sementara groundbreaking untuk destinasi
lainnya seperti Borobudur akan dilakukan pada akhir tahun, dan yang lainnya
yakni Lombok, Labuan Bajo, dan Manado-Bitung-Likupang pada kuartal I-2020.
Percepatan pembangunan lima destinasi
wisata super prioritas ini juga didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) melalui kuncuran anggaran senilai Rp 7,1 triliun
tahun depan. (ZH)