PropertiNews.id, Tangerang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) terus besinergi menyalurkan dan mempercepat program Padat Karya Tunai
(PKT) untuk menstimulasi perekonomian secara langsung ke masyarakat. Adapun
hingga 23 Juli 2020, melalui program ini PUPR telah menyerap sebanyak 387.549
orang tenaga kerja dengan total saluran anggaran sebesar Rp4,8 triliun atau
42,7% untuk program rutin PKT.
Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono mengatakan, program PKT ini dilaksanakan melalui pembangunan
infrastruktur yang melibatkanmasyarakat atau warga setempat sebagai pelaku
pembangunan khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana
yang tidak membutuhkan bantuan teknologi.
“Tujuan utama
PKT untuk mempertahankan daya beli masyarakat di pedesaan atau mendistribusikan
dana pembangunan ke desa-desa. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical & social distancing untuk
pencegahan penyebaran Covid-19 ” kata Basuki.
Diketahui, anggaran PKT PUPT utamanya
dibelanjakan melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi
(P3TGAI), Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan, serta Pembangunan
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW).
Program lainnya yang juga termasuk dalam
PKT ialah penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R),
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat (Sanimas), Pembangunan Baru dan Peningkatan Kualitas Rumah
Swadaya.
Basuki juga menambahkan, terdapat 18
kegiatan atau program infrastruktur yang pelaksanaannya diubah dengan metode
padat karya dengan durasi kerja 30 sampai dengan 100 hari. Kegiatan tersebut
diantaranya di Bidang Sumber Daya Air (SDA) seperti dukungan manajemen
BBWS/BWS, operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana SDA, pengelolaan
bendungan, danau, dan bangunan penampung air lainnya, dan lain-lain, serta
pengembangan/rehabilitasi jaringan irigasi.
Baca
Juga : Program SIBARU Diluncurkan, Pemda Diminta Tingkatkan Penyediaan Sejuta Rumah
Untuk di bidang perumahan sendiri, melalui
kegiatan peningkatan kualitas Prasarana dan Sarana Umum (PSU) di komplek
perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk 303 penerima manfaat
yang tersebar di 69 lokasi.
Dan untuk Bidang Cipta Karya di 274 lokasi
meliputi kegiatan pengembangan kawasan permukiman, pembangunan dan rehabilitasi
prasarana pendidikan, pengembangan sarana prasarana olahraga, dan pasar. Begitu
juga dengan pembinaan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM),
penataan bangunan dan lingkungan. (ZH)