Tangerang – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) terus gencar dalam melaksanakan Program Padat Karya
Tunai (PKT) terkhusus di bidang perumahan atau dalam pelaksanaan Program
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah. Dalam
pelaksanaannya hingga saat ini, program padat karya tunai bidang perumahan
sudah menyerap 244.170 tenaga kerja.
Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono menyatakan, adapun total alokasi padat karya tunai PUPR
adalah senilai Rp11,3 triliun. Dari angka tersebut, Direktorat Jenderal Perumahan
Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran padat karya untuk bedah rumah sebesar
Rp4,7 triliun. Anggaran tersebut guna mendorong Program BSPS untuk rumah tak
layak huni sebanyak 220.000 unit di seluruh Indonesia.
Baca Juga : PPDPP Catat Penjualan Rumah Bersubsidi Sudah Capai 85 Persen dari Target
Direktur
Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, pelaksanaan
program bedah rumah ini juga sekaligus akan membuka lowongan kerja dalam jumlah
yang besar kepada para buruh. Pihaknya juga memberikan dukungan penuh terhadap
program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam masa pandemi COVID-19.
“Kami juga
mendukung pemanfaatan produk UMKM dalam pembangunan rumah untuk masyarakat
dengan Risha, Ruspin, Tandon, dan Biodigester. Selain itu, juga mendukung
pengembangan kawasan industri dengan membangun Rusun pekerja di kawasan
industri seperti di Batang, Jawa Tengah dan Subang, Jawa Barat” kata Khalawi.
Kementerian PUPR
melalui Ditjen Perumahan mencatat, program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya
(BSPS) hingga 17 Agustus 2020 telah mencapai Rp3,16 triliun atau sekitar 68,44
persen. Sebagai informasi, prgram BSPS 2020 ini dilaksanakan untuk peningkatan
kualitas rumah di 449 kabupaten/kota dan pembangunan baru di 151 kabupaten/kota
dengan alokasi anggaran Rp4,63 triliun. (ZH)