PropertiNews.id, Tangerang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) menargetkan proyek pembangunan Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang
akan rampung pada tahun 2022 mendatang. Saat ini PUPR bersama dengan PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk atau WIKA tengah mempercepat progres penyelesaian bendungan
ini.
Adapun hingga
Juni 2020, progres pengerjaan fisik bendungan telah mencapai 59,72 persen.
Menurut perencanaan, masa pelaksanaan pembangunan bendungan hingga 2021 dan
akan selesai seluruhnya serta bisa dioperasionalkan pada 2023 mendatang. Namun
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta agar pembangunan Bendungan Cipanas ini
bisa dipercepat penyelesaiannya.
“Saya minta agar
pelaksanaan pekerjaan bisa dipercepat dan diselesaikan lebih cepat yakni tahun
2022” kata Menteri Basuki.
Sementara itu, Corporate Secretary PT WIKA Tbk Mahendra
Vijaya menjelaskan, ada beberapa bendungan yang rencananya akan diselesaikan
pembangunannya pada tahun ini, salah satunya adalah Bendungan Cipanas.
“Untuk saat ini
total proyek bendungan yang sedang dibangun WIKA ada 12 bendungan, salah
satunya yang direncanakan selesai pada tahun ini adalah Bendungan Cipanas di
Jawa Barat” kata Mahendra.
Bendungan
Cipanas ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang
pembangunanya sudah dimulai sejak tahun 2017 lalu. Oleh sebab itu, percepatan
pembangunan bendungan ini sangat diperlukan.
Baca Juga: Secara Global, Pasar Properti Asia Pasifik Alami Peningkatan Transparansi Terbesar
Adapun tujuan
dibangunnya bendungan ini adalah untuk mendukung ketahanan air dan pangan
nasioanal. Nantinya, bendungan ini akan memiliki daya tampung cukup besar yakni
250 juta m3. Dengan daya tampung yang besar, Bendungan Cipanas akan mampu
mengairi jaringan irigasi seluas 7.432 hektare untuk lahan pertanian di
Kabupaten Sumedang dan sebagian Kabupaten Indramayu.
Adapun anggaran
pembangunan Bendungan Cipanas ini mencapai Rp1,3 triliun yang bersumber dari
APBN dan dilaksanakan dengan paket kosntruksi. Paket pertama dikerjakan (kerja
sama operasi) oleh WIKA dan PT Jaya Konstruksi, sedangkan paket kedua
dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero). (ZH)