PropertiNews.id, Tangerang – Presiden Joko Widodo telah memberikan
perintah kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki
Hadimuljono untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur pencegah
banjir di Jakarta. Oleh sebab itu, Kementerian PUPR akan menargetkan
penyelesaian pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang berlokasi di Hulu
Sungai Ciliwung, Keamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada akhir tahun 2020.
Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono menyatakan pemerintah masih membebaskan lahan untuk
pembangunan kedua bendungan tersebut. Sejauh ini, status pembebasan lahan sudah
sekitar 90 persen.
“Kami meneruskan
pembangunan bendungan yang dipercepat tahun ini bisa jadi, karena tanahnya
sebagian besar sudah bebas. Sementara itu tingkat kemajuan pembangunan
bendungan di Ciawi saat ini baru 44 persen dan Sukamahi 35 persen” kata Basuki.
Progres
konstruksi bendungan lebih cepat dari rencana sebesar 38,9%. Pembangunannya
saat ini meliputi pekerjaan bendungan utama, bangunan pelimpah, hidromekanikal,
pembangunan fasilitas umum, clearing area
lahan, dan bottom outlet.
Pembangunan
bendungan merupakan bagian dari rencana induk atau masterplan pengendalian banjir Ibu Kota Jakarta sebagai bentuk
komitmen Pemerintah Pusat untuk mengendalikan banjir mulai dari hulu hingga
hilir.
Basuki menjelaskan,
masterplan pengendalian banjir Jakarta sudah ada sejak
tahun 1973 oleh NEDECO Belanda, kemudian di-review oleh Jaica tahun 1997 dan
2007. Di sini ada Banjir Kanal Barat, Banjir Kanal Timur, kemudian normalisasi
sungai Ciliwung dan sodetan antara Ciliwung ke Banjir Kanal Timur.
Baca Juga : Lippo Group Jual Pejaten Village dan Binjai Supermall Rp 1,3 T
Selain pembangunan
bendungan, Kementerian PUPR juga akan melakukan pelebaran sungai. Hal ini
dilakukan agar sungai bisa menampung air lebih banyak, dan risiko banjir bisa
lebih ditekan.
Pelebaran sungai
ini disebut juga sebagai normalisasi atau naturalisasi. Bedanya, normalisasi
sungai artinya proses pembuatan dinding turap beton atau sheetpile pada sisi sungai, sedangkan naturalisasi menggunakan batu
kali. (ZH)