PropertiNews.id, Tangerang – Bencana banjir yang terjadi di wilayah
Jabodetabek berdampak pada sektor properti, salah satunya klaim asuransi
properti. Beruntung bagi pemilik properti yang telah mengansurasikan aset
mereka. Namun perlu diketahui, tidak semua pemegang polis bisa mengklaim
kerusakan pada properti mereka.
Direktur
Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar
Dalimunthe menilai bahwa bencana banjir yang melanda kawasan Jabodetabek
berpotensi meningkatkan klaim asuransi umum.
“Memang potensi
klaim akibat risiko banjir diprediksi akan naik, tapi pasti ada back up reasuransi untuk risiko
katastropik. Perusahaan dapat sekaligus melakukan survey dengan bekerja sama
dengan tertanggung. Jika perlu, dilakukan langkah proaktif dengan mendata semua
tertanggung yang lokasi objek pertanggungannya berada di daerah terdampak
banjir” kata Dody.
Lini yang paling
terdampak bencana banjir tersebut merupakan lini bisnis utama dari industri
umum. Berdasarkan data AAUI per kuartal III/2019, lini asuransi properti
mencakup 26 persen pangsa pasar asuransi umum. Kontribusi klaim dari lini
tersebut juga tercatat yang paling dominan. Asuransi properti yang mencapai
18,3 persen dari total klaim.
Baca Juga : Sempat Ditutup Karena Banjir, Bandara Halim Perdanakusuma Kembali Beroperasi Normal
Dody juga
menghimbau bagi pemegang polis asuransi properti untuk mengecek perluasan
risiko banjir. Lantaran polis standar tidak menjamin risiko banjir.
Ia melanjutkan,
kondisi banjir saat ini memang akan banyak memberikan dampak kerugian terdahap
properti bangunan beserta isinya.
Dia pun menghimbau
agar perusahaan-perusahaan asuransi dapat memberikan respon segera terhadap
ajuan klaim dari tertanggung. Layanan yang baik menjadi kunci mempertahankan
kinerja industri dalam kondisi seperti saat ini. (ZH)