PropertiNews.id, Tangerang – Era new normal
membuat banyak pelaku usaha harus memikirkan ide-ide kreatif agar produknya
bisa laku di pasaran. Begitu pula dengan Bank Tabungan Negara (BTN). Bank BTN
menawarkan aset properti dari debitur yang tidak performing kepada pelaku usaha dan investor. Penawaran ini
dilakukan melalui ajang investor gathering bertajuk “Properti Murah di Era New
Normal”.
Dalam acara
tersebut, kurang lebih ratusan investor baik dari developer, agen penjualan
properti, investor properti dan lain sebagainya, dari seluruh Indonesia dipertemukan
untuk menambah portofolio asetnya dalam bentuk properti yang memiliki nilai
berpotensi tumbuh.
Direktur Utama
Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan, Investor Gathering yang digelar
oleh BTN ini juga bertujuan untuk memulihkan aset korporasi yang tidak
produktif menjadi aset produktif menghasilkan profit, baik ke BTN maupun ke
investor baru.
“Bank BTN
memberikan peluang bagi para investor untuk membeli ataupun mengelola aset-aset
dari Bank BTN menjadi aset yang produktif dan bermanfaat serta dapat mendukung
program pemerintah menggerakkan perekonomian nasional” kata Pahala.
Baca Juga : Permudah Ajukan KPR di Masa Pandemi, BTN Berikan Layanan "KPR From Home"
Ia melanjutkan,
adapun aset yang dimaksud bisa berupa tanah, resort/kondotel, perkantoran,
apartemen, gudang, perumahan, hingga pabrik yang dapat dikelola atau dijual
kembali oleh para investor. Harga yang ditararkan oleh Bank BTN ke investor pun
terbilang sangat miring, karena hanya harga pokok dengan bunga yang bisa
dinegosiasikan sehingga menarik untuk investor.
Dalam kesempatan
yang sama, Direktur Remedial and Wholesale Risk Bank BTN Elisabeth Novie
Riswanti juga menjelaskan, dalam acara tersebut setidaknya ada 1.831 aset yang
tersebar di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi dengan nilai total
sekitar Rp6.06 triliun yang ditawarkan BTN.
Investor juga
mendapatkan e-book yang berisikan
informasi lengkap mengenai jenis properti, luas tanah/bangunan, lokasi dan
informasi lainnya termasuk dokumen, harga jual, nilai appraisal termasuk nilai
pasar dan nilai likuidasi, sisa kredit, denda dan lain sebagainya secara
transparan. (ZH)