PropertiNews.id, Tangerang – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama
dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menyalurkan pembiayaan rumah
subsidi lewat program KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
(FLPP) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
BRI juga telah
melangsungkan akad kredit massal kepada 500 calon debiturnya yang tersebar di
Kantor Wilayah BRI seluruh Indonesia, melalui video conference (vicon). Acara tersebut juga diikuti oleh Direktur
Konsumer BRI Handayani dan Direktur Utama PPDPP Kementerian PUPR Arief
Sabaruddin.
KPR Sejahtera
FLPP bisa menjadi solusi bagi masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah
untuk mendapatkan rumah pertamanya. Program ini diberikan pemerintah dengan
menyediakan rumah subsidi dengan harga terjangkau, namun kualitasnya tetap
terjaga. Masyarakat yang memperoleh fasilitas ini akan mendapatkan kemudahan
dalam angsuran pinjamannya, antara lain suku bunga kredit yang murah yakni 5%
efektif sepanjang tenor, uang muka yang terjangkau, hingga tenor pinjaman yang
panjang sampai 20 tahun.
“Di tengah
kondisi ekonomi karena COVID-19, ekspansi bisnis BRI khususnya untuk KPR
Sejahtera FLPP ini terus kami lakukan untuk menyukseskan program rumah murah
sekaligus membantu masyarakat memiliki rumah pertamanya” kata Direktur Konsumer
BRI Handayani, dalam keterangan tertulis.
Adapun syarat
yang harus dipenuhi oleh konsumen untuk mengajukan KPR Sejahtera FLPP ini
adalah, dengan memiliki penghasilan di bawah Rp8 juta, belum pernah menerima
perumahan subsidi sebelumnya, merupakan rumah pertama, dan masyarakat wajib
menghuni rumah tersebut.
Baca Juga : Selesai Direkonstruksi, Peresmian Pasa Ateh di Bukittinggi Dilakukan Secara Virtual
Terhitung hingga
Mei 2020 ini, Bank BRI telah mencapai penyaluran KPR sebanyak Rp33,34 triliun
atau tumbuh sebesar 15% year on year (yoy). Perseroan masih tetap optimis
sampai triwulan tahun kedua ini, kuota FLPP BRI bisa terserap sebanyak 3.000
unit. Bank BRI juga tetap berhati-hati dalam mengoperasionalkan setiap
prosesnya. (ZH)