Propertinews.id, Tangerang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebut program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah diperkiraan telah menyerap 231.186 tenaga kerja. 

Adanya program ini bertujuan untuk mengurangi jumlah rumah tidak layak huni yang ada di Tanah Air. Demi menjalankan program tersebut, PUPR melibatkan banyak tenaga kerja seperti Koordinator Fasilitator (korffas), Tenaga Fasilitator Lapangan (TPL), hingga tenaga kerja bangunan.

Selain melibatkan banyak tenaga profesional, program ini juga nampaknya melibatkan toko bangunan yang ada di sekitar daerah masyarakat yan menerima bantuan. Toko bangunan ini bertugas untuk menyalurkan bahan bangunan untuk bedah rumah.

Dengan adanya program ini, pihak PUPR berharap perekonomian di daerah terbantu dapat bangkit. Selain itu, Direktur Jendral Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengungkapkan bahwa setelah new normal, pihaknya akan menambah tenaga kerja demi meningkatkan efektivitas program bedah rumah.

"Program ini juga akan menyerap ratusan ribu tenaga kerja jelang pelaksanaan new normal Pandemi COVID-19. Sekitar 231.186 orang tenaga kerja diperkirakan dapat terserap melalui Program BSPS ini," ujar Khalawi Abdul hamid, seperti yang dilansir Detik Finance.

Untuk menjalankan program bedah rumah tahun 2020, Kementerian PUPR akan mengalokasikan dana sebesar Rp 4,69 triliun untuk 220.00 rumah yang tidak layak huni. Program ini akan dilaksanakan di 579 lokasi yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia.

Seakan saling berkesinambungan, proyek bedah rumah ini selain membantu masyarakat untuk tinggal di rumah yang layak huni, juga membuka lapangan pekerjaan bagi pekerja. Pasalnya, di tengah pandemi, tak sedikit masyarakat yang kehilangan pekerjaannya. (MDA)