PropertiNews.id, Tangerang – Berdasarkan
data yang dihimpun dari laporan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), yang
disampaikan oleh Menteri Pekerjaam Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki
Hadimuljono, bahwa saat ini masih ada sekitar 14 juta penduduk atau masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah layak huni.
Sementara berdasrkan data dari Badan Pusat Statistik
pada tahun 2019, jumlah keluarga Indonesia yang memiliki rumah sebesar 80,07
persen. Sehingga saat ini diperkirakan ada 20 persen keluarga di Indonesia yang
belum memiliki rumah.
Basuki mengatakan, memiliki rumah layak huni sangatlah
penting terutama bagi MBR untuk menjamin Kesehatan dan keamanan hidup mereka.
Dengan tinggal di rumah layak huni, produktifitas warga meningkat. Terlebih di
tengah pandemic Covid-19 seperti ini, di mana banyak warga yang melakukan
aktivitas di rumah.
“Ini akan terus kita upayakan melalui program yang ada
saat ini. Kita perlu menyediakan rumah yang sehat, agar warganya lebih
produktif” kata Basuki.
Untuk mengatasi backlog perumahan, Pemerintah telah
melakukan berbagai upaya di antaranya dengan memberikan bantuan pembiayaan
kepemilikan rumah, reformasi perizinan, dan intensif fiskal.
Oleh sebab itu, Basuki menegaskan pembangunan rumah
layak huni ini masih akan menjadi fokus program perumahan Kementerian PUPR pada
tahun 2021.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2020-2024 sektor perumahan, pemerintah menargetkan 70 persen
masyaarakat di Indonesia dapat memiliki akses terhadap perumahan dan pemukiman
layak, aman serta terjangkau. (ZH)