Propertinews.id,
Tangerang –
Tingginya minat hunian subsidi di Kalimantan Selatan yang terus meningkat,
membuat PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan atau Bank Kalsel meminta
tambahan kouta penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi, dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
(FLPP) kepada Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian
PUPR.
Direktur Utama Bank
Kalsel Agus Syabarrudin mengatakan, di tengah kondisi perekonomian Indonesia
yang sedang mengalami resesi, tidak mengambat pihaknya untuk tetap aktif
menyalurkan KPR bersubsidi, karena permintaan di Kalimantan Selatan yang juga
terus meningkat. Pada 2019 Bank Kalsel mendapatkan kuota 657 unit dari
permintaan yang diajukan adalah 926 unit.
“Kami yakin tambahan
kuota FLPP bisa turut menggerakkan ekonomi Kalsel khususnya bagi pengusaha dan
pekerja di sektor properti. Kami berharap Pak Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR)
dan Pak Arief Sabaruddin (Direktur Utama PPDPP) dapat mempertimbangkan
permintaan penambahan kuota bagi Bank Kalsel di tahun 2021”, kata Agus.
Adapun pada tahun
2020, Bank Kalsel mendapatkan kuota sebanyak 1160 unit dari permohonan yang
diharapkan sebanyak 3000 unit. Kuota FLPP telah tersalurkan 100% atau diserap
sepenuhnya oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) pada kuartal IV/2020.
Proses penyaluran dilakukan dengan menggandeng 60 developer yang tersebar di 21
unit kerja.
Baca Juga : WIKA Raih ISO, Buktikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan
Meskipun Bank Kalsel
terhitung baru sebagai penyalur KPR FLPP sejak 2014, namun penyaluran telah
mengalami perkembangan yang signifikan sampai dengan tahun 2020. Tercatat sejak
Kuartal I sampai dengan Kuartal III Tahun 2020, Bank Kalsel Konvensional berhasil
menyalurkan 576 unit rumah dari kuota 595, atau secara persentase 95,23 persen dan Bank Kalsel
Syariah berhasil menyalurkan 100 persen dari kuota sebanyak 582 unit. Atas
dasar itulah Bank Kalsel selalu mengupayakan tambahan kuota FLPP kepada
Kementerian PUPR per kuartal. (ZH)