PropertiNews.id, Tangerang – Pemerintah melalui Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mulai melakukan pengadaan
lahan untuk proyek Jalan Tol Yogyakarta – Solo pada awal September 2020.
Pengadaan lahan ini rencananya akan dilakukan selama 30 hari terhitung sejak 1
September 2020.
Kepala Kanwil
BPN DIY Tri Wibisono mengatakan, pengadaan akan dimulai dengan pengukuran tanah
yang nantinya akan ditandai dengan patok sebagai batas tanda. Langkah itu
dilakukan setelah instansi yang memerlukan tanah mengajukan permohonan.
“Pengadaan
setelah ada permohonan dari instansi yang memerlukan tanah. Pembentukan tim
untuk investigasi dan identifikasi untuk pemetaan dan pengukuran sekaligus
pengumpulan data yuridis” katanya.
Tri melanjutkan,
pemerintah desa maupun masyarakat yang terdampak proyek strategis nasional
tersebut, dihimbau untuk bersiap. Salah satunya dengan menyiapkan dokumen
maupun data pendukung kepemilikan hak atas tanah yang tergusur.
Selain itu,
masyarakat juga diminta untuk menjaga batas tanda sesuai trase yang telah
disosialisasikan dan disepakati. Untuk lahan sisa jika pihak instansi yang
memerlukan tanah setuju dan masyarakat setuju, nanti masyarakat akan melakukan
permohonan.
Selanjutnya,
pihak penilai akan menilai dan akan diberikan kepada instansi yang memerlukan
tanah. Akan dilakukan pula sertifikasi tanah baik yang sesuai dengan trase tol
atau sisa – sisa tanah yang disepakati.
Tri Wibisono
juga mengatakan, izin penetapan lokasi (IPL) telah ditetapkan pada Juli lalu,
agar bisa dipatuhi masyarakat untuk tidak mengalihkan kepemilikan tanah.
Setelah dilakukannya pengukuran sejak 1 September 2020 mendatang, pihaknya akan
melanjutkan pada proses ganti untung.
Baca Juga : Tak Lagi Gratis, Ini Dia Tarif Tol Desari Seksi II Ruas Brigif - Sawangan
Sementara itu,
PPK Satker Jalan Tol Yogyakarta – Solo Wijayanto mengatakan, adapun yang harus
diselesaikan untuk seksi satu ini dari mulai Kartasura, Jawa Tengah, hingga
Desa Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, dengan alokasi anggaran seksi
satu sekitar Rp6,2 triliun.
Wijayanto
berharap, untuk keseluruhan pengadaan tanah seksi satu bisa selesai paling
lambat pada pertengahan 2021. Proses pengerjaan nantinya akan ditargetkan
rampung pada 2022. (ZH)