PropertiNews.id, Tangerang – Akibat pandemi virus corona atau COVID-19 yang
mewabah di Indonesia, Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) telah mengirimkan
surat kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) agar memberikan stimulus untuk Badan Usaha Jalan Tol
(BUJT).
Sekretaris
Jenderal ATI Krist Ade Sudiyono mengatakan terkait inisiatif dan stimulus
ekonomi bagi jalan tol, sebagaimana disampaikan oleh pemerintah sebelumnya, ATI
menjalin komunikasi dengan kementerian PUPR dan pemangku kepentingan lainnya.
Krist
menambahkan, bukan hanya dengan Kementerian PUPR, pihaknya juga berkoordinasi
dengan Kementerian Keuangan, termasuk mempelajari berbagai kebijakan yang sudah
dikeluarkan pemerintah sebelumnya.
Diketahui, surat
yang dikirimkan oleh ATI berkaitan dengan inisiatif dan stimulus ekonomi bagi
pengusaha jalan tol dalam mengatasi dampak COVID-19. Hal ini juga menyusul
turunnya trafik tol di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sebesar 42 persen hingga
60 persen akibat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Seharusnya,
performa sektor jalan tol pada kuartal pertama 2020 masih terjaga, sesuai
dengan rencana bisnis awal. Dampak COVID-19 baru akan menggerus (pendapatan)
pada kuartal II 2020 nanti” kata Krist.
Baca Juga : Trafik Tol di 3 Wilayah Ini Mengalami Penurunan Hingga 60 Persen Selama PSBB
Namun demikian,
ia mengaku belum memiliki laporan lengkap terkait kinerja jalan tol pada
kuartal I 2020. Secara garis besar, ia bilang kinerjanya masih sesuai rencana.
Bahkan beberapa
tol yang saat ini masih dalam tahap konstruksi menunjukkan progres yang baik,
seperti di Manado-Bitung, Tol Trans Sumatera segmen Pekanbaru-Dumai dan Kayu
Agung-Palembang-Betung, Pandaan-Malang, Depok-Antasari, Cimanggis-Cibitung,
Balikpapan-Samarinda, Cisumdawu, Legundi-Bunder, dan ruas Sigli-Aceh. Begitu
juga dengan beberapa proyek inisiasi baru sudah mulai diintroduksi pemerintah,
seperti ruas Jogja-Solo, Bawen-Jogja, Bogor-Serpong, Cikunir-Karawaci, dan
Kamal-Teluk Naga. (ZH)