PropertiNews.id, Tangerang – Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPB)
DKI Jakarta menyebut akibat dari ditutupnya pusat perbelanjaan atau mal selama
dua bulan ini di sejumlah daerah di Indonesia imbas pandemi COVID-19
menyebabkan pihaknya mengalami kerugian hingga Rp9,8 triliun, dengan totalan
perbulan kira-kira Rp4,9 triliun. Total kerugian tersebut telah mencakup
seluruh mal yang ada di Indonesia.
Ketua Asosiasi
Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mangatakan, kondisi
kerugian yang cukup besar ini menjadi salah satu alasan mengapa mal harus
segera dibuka. Meski begitu, Stefanus juga mengakui dibukanya mal tidak mungkin
langsung diramaikan oleh pengunjung karena masih ada rasa takut oleh masyarakat
akan terpapar virus corona.
“Kita SOP nya
bergantung ada beberapa yang kita minta bahwa bukan hanya di pihak pengelola
mal saja, tapi di penyewa juga harus mengikuti SOP yang ada. Contohnya kasir
ada ketentuan harus pakai penutup, kemudian diutamakan pakai digital payment”
kata Stefanus.
Ia menambahkan,
saat ini pengelola mal sedang membahas SOP dasar bila nantinya mal kembali
beroperasi. SOP tersebut mulai dari menyediakan pengukur suhu tubuh di berbagai
pintu masuk karyawan dan pengunjung, pengunjung dan karyawan wajib memakai
masker, menyediakan hand sanitizer di
beberapa lokasi, serta mengontrol agar pengunjung tidak ada yang berkumpul di
satu tempat serta selalu menjaga jarak secara fisik.
Ditutupnya pusat
perbelanjaan atau mal sejak April 2020 ini, karena adanya kebijakan dari
pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19. Dengan ditutupnya mal selama 2
bulan belakangan ini membuat pengusaha mulai ‘ngos-ngosan’ karena arus kas kian
menipis. Sedangkan mereka tetap harus membayar biaya listrik serta
pemeriliharaan. Risiko lainnya yang terjadi adalah adanya Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK) pada sebagian karyawan mal.
Baca Juga : Imbas COVID-19, Perbankan Berikan Keringanan KPR ke Debitur
Sebelumnya
diberitakan bahwa APPBI DKI Jakarta sedang bersiap-siap untuk membuka kembali
mal secara penuh pada 5 Juni 2020 mendatang. Setidaknya, akan ada 60 mal di Ibu
Kota yang akan kembali beroperasi setelah penerapan Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) berakhir. (ZH)