PropertiNews.id, Tangerang – Warga Jakarta yang hidup pas-pasan dan masih
mengontrak rumah tentu senang ketika Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
menjanjikan program penyediaan rumah dengan uang muka atau down payment (DP) 0 rupiah.
Gagasannya, uang
muka ini ditalangi dulu (bukan digratiskan atau disubsidi) oleh pemerintah
provinsi lewat APBD. Uang muka akan dialihkan dan disisipkan dalam cicilan
bulanan. Lalu saat ini, apa kabar dengan rumah DP 0 Rupiah ini ?
Ketua Fraksi PKS
DPRD DKI Jakarta, Mohammad Arifin menyatakan program tersebut tidak laku. Hal itu
akibat proses penetapan penghunian tidak pasti dan tidak jelas Unit Fasilitasi
Pemilikan Rumah Sejahtera (UFPRS) dan Bank DKI.
Menurutnya,
rencana program dan pemanfaatan anggaran di bidang pembangunan dan
kesejahteraan ini belum direalisasikan sesuai dengan target yang diharapkan.
“Banyak pemohon
hunian ini yang tidak jelas status pengajuannya baik di UFPRS maupun proses
perbankan” kata Arifin.
Baca Juga : Ruas Tol Pekanbaru-Dumai Ditargetkan Beroperasi pada Maret 2020
Sementara itu,
sebenarnya banyak warga yang mendaftar untuk membeli rusunami DP 0 rupiah.
Banyak pula yang sudah dinyatakan memenuhi syarat administrasi oleh Dinas
Perumahan. Namun, kebanyakan pendaftar tidak lolos verifikasi bank sehingga
tidak bisa mencicil rusunami tersebut. Salah satu hal yang menyebabkan
pendaftar tidak lolos verifikasi bank, yakni memiliki cicilan lain.
Fraksi PDI-P DPRD
DKI Jakarta juga menilai program rusunami dengan dp 0 rupiah ini bertolak
belakang dengan visi untuk menyediakan hunian yang layak dengan harga terjangkau.
Sebab, banyak warga yang mengeluhkan harga satu unit rusunami tersebut.
Pemprov DKI
mengusulkan anggaran Rp 2 triliun untuk dana talangan uang muka DP Rp 0 dalam
rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara
(KUA-PPAS) untuk Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020. Namun,
anggaran itu dipangkas menjadi Rp500 miliar karena rancangan KUA-PPAS 2020
sempat defisit. (ZH)