Aktivitas Transaksi Real Estat Global Menurun Akibat Pandemi Covid-19

image

PropertiNews.id, Tangerang – Pandemi COVID-19 atau virus corona menyebabkan banyak dampak buruk bukan bagi berbagai sektor, salah satunya properti. Aktivitas properti yang meliputi real estat global menurun dan sangat terdampak akibat pandemi ini. Menurut laporan dari Survei Savilis, adapun penurunan transaksi mencapai 62 persen secara global.

Konsumen properti yang secara dramatis menyesuaikan perilaku mereka terhadap cara hidup dan kerja baru, telah mengubah fundamental-fundamental pasar.

Survei yang dilakukan mencakup beberapa negara sepeti Italia, Portugal, Belanda, Jerman, Belgia, Republik Ceko, Polandia, Irlandia, Perancis, Hong Kong, Singapura, Taiwan, Jepang, China, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Korea Selatan, Timur Tengah, Amerika Serikat, dan Kanada.

Sektor ritel juga mengalami penurunan transaksi yang cukup bersar dari angka tersebut. Padahal sektor tersebut ini sebelumnya sedang menghadapi kondisi yang kurang menguntungkan akibat perubahan gaya hidup. Sektor ritel dilaporkan anjlok hingga 82 persen negara yang disurvei, per 27 Maret – 31 Maret 2020.

Sektor yang terpukul hebat di tingkat okupansi seiring dengan ditutupnya perjalanan globab adalah pasar hotel. Bahkan penurunan aktivitas mencapai 84 persen negara dalam survei.

“COVID-19 merupakan tantangan jangka pendek, tetapi tren tertentu, seperti pergeseran ke ritel online dan perubahan kebiasaan kerja dapat dipercepat. Ini bisa memiliki implikasi jangka panjang untuk pasar secara keseluruhan” kata Director Savills World Reasearch, Sophie Chick dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com.

Baca Juga : Meikarta Lakukan Serah Terima 567 Unit Apartemen untuk Tower Northview 53022

Permintaan untuk real estat dari konsumen properti sendiri juga telah berubah karena pandemi corona. Banyak perusahaan di seluruh dunia yang menerapkan praktik kerja di rumah atau yang kerap dikenal dengan work from home (WFH), namun permintaan untuk ruang kantor tampa belum terkena dampak parah.

Dari beberapa negara yang telah disurvei, sebanyak 13 persen melaporkan bahwa adanya penurunan permintaan yang signifikan. Sedangkan 70 persen melaporkan adanya penurunan meski tidak terlalu signifikan. (ZH)

Bagikan Artikel ini:

PropertiNews.id

PropertiNews.id adalah sebuah portal media online yang menyajikan informasi seputar dunia properti mulai dari berita terkini hingga tips inspiratif

Newsletter

Subscribe to our latest news to be updated, we promise not to spam!

Babysitter logo