PropertiNews.id, Tangerang – Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar bagi
berbagai proyek, salah satunya adalah proyek pengerjaan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta
Fase II. Proyek MRT yang akan menyambungkan Bundaran HI hingga Jakarta Kota ini, ditunda ke Juni 2020. Hingga akhirnya, target
penyelesaian proyek sepanjang 2,8 km yang semula dijadwalkan pada 2024, kini
harus molor ke Maret 2025.
Direktur Utama
PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, penundaan tersebut terjadi karena
mobilisasi para pekerja ataupun alat berat yang tidak memungkinkan untuk
dilakukan selama masa pandemi saat ini.
“Hanya karena
kontrak, dari target semula setelah kontrak ditandatangani Februari 2020 itu
mulai kerjanya 1 Maret 2020, karena Covid-19 kita tunda ke Juni 2020. Karena
tidak mungkin mobilisasi pekerjaan berat pada fase ini, dengan demikian waktu
target penyelesaian akan mundur ke Maret 2025.”, kata William.
MRT Jakarta Fae
II ini terdiri dari dua paket pengerjaan, pertama fase 2A dengan rute Bundaran
HI-Kota sepanjang 6,3 km dan fase 2B dengan rute dari Kota-Ancol Barat dengan
panjang 6 km. Proses pembangunan ini juga mendapat biaya dari JICA sebesar
Rp22,5 triliun.
Sebagai
informasi tambahan, pembangunan
MRT rute Bundaran HI-Kota ini dibagi menjadi paket konstruksi CP200 sampai
CP206. CP200 berupa konstruksi struktur gardu induk sudah selesai dibangun di
Monas.
Baca Juga : Berbagai Hotel Berbintang Jakarta Dijual di Platform e-Commerce Properti
MRT rute
Bundaran HI-Kota nantinya akan memiliki tujuh stasiun bawah tanah, yaitu
Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Adapun
kedalaman stasiun mulai dari 17 meter hingga 36 meter. Dengan molornya proyek
pengerjaan, dapat dipastikan total biaya MRT Jakarta Fase II ini akan mengalami
pembengkakan, sehingga diusulkan penambahan dana sebesar Rp7,3 triliun. (ZH)