Propertinews.id,
Tangerang –
Dampak dari pandemi Covid-19 yang terjadi di berbagai belahan dunia,
menyebabkan akan naiknya biaya fit-out perkantoran atau anggaran untuk
mendesain ulang maupun meningkatkan kualitas ruang kerja pada tahun 2021
mendatang. Untuk itu, perusahaan diminta bersiap-siap untuk hal tersebut.
Laporan JLL Asia Pacific Fit-Out Cost Guide menyebutkan, biaya renovasi
rata-rata mengalami kenaikan 4,7% dibanding tahun lalu di wilayah Asia Pasifik.
Kenaikan ini
disebabkan oleh kekurangan tenaga kerja, pertimbangan untuk faktor kesehatan
dan keselamatan, terbatasnya ketersediaan material, dan tingginya biaya
pengiriman.
Executive Managing
Director, Project Development Services, JLL Asia Pasific Martin Hinge
mengatakan, degan kebijakan pembatasan untuk penularan Covid-19 jelas akan
memperpanjang jadwal proyek. Hal ini berdampak pda peningkatan biaya
operasional konstruksi dan terutama biaya tenaga kerja.
“Kota-kota yang
sangat bergantung pada tenaga kerja asing memiliki kesulitan kurangnya tenaga
kerja, dan pemerintah telah memberlakukan langkah-langkah yang ketat, termasuk
peningkatan rutinitas inspeksi serta penegakan protokol kesehatan dan
keselamatan agar lokasi konstruksi dapat dibuka kembali” kata Martin dalam
keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Dekat dengan Konektivitas Infrastruktur, Harga Rumah di Daerah Ini Meroket
Langkah yang
dilakukan pemerintah mkerupakan tindakan pencegahan yang sangat penting. Namun
dampak pada produktivitas serta jadwal proyek yang diperpanjang akan
meningkatkan biaya.
Saat ini praktik
dunia kerja tengah mengalami gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan
banyak perusahaan yang harus meninjau kembali portofolionya untuk mengurangi
dampak finansial pandemi terhadap siklus bisnis mereka. Ketika orang-orang
mulai kembali bekerja, banyak yang mengubah kantor untuk menyesuaikan jarak
antar karyawan dan menggunakan lebih banyak teknologi untuk memfasilitasi
kolaborasi karyawan yang bekerja di kantor maupun jarak jauh (WFH).
Kenaikan biaya desain
ruang kantor cukup bervariasi di setiap wilayah di suatu negara, meski
pemicunya tetap sama yaitu pertumbuhan konstruksi dan kekurangan tenaga kerja.
Tokyo menyandang
gelar sebagai wilayah dengan biaya fit-out kantor termahal di Asia Pasifik
dengan harga 179 dollas AS atau sekitar Rp2,5 juta per meter persegi. (ZH)