PropertiNews.id, Tangerang – Mengamati data nasional saat ini, pasar properti nasional di tahun 2019 dipastikan akan tetap positif melanjutkan tren yang telah terbentuk sejak tahun 2018 lalu. Meskipun terlihat jelas bahwa kepuasan investor terhadap upaya pemerintah dalam menjaga harga hunian terjangkau sedikit menurun, namun hal ini tetap menjadikan mayoritas merasa optimistis dengan iklim properti di Indonesia saat ini.
Secara umum, pasar properti di Indonesia pada tahun politik ini tidak begitu terpengaruh dengan keadaan politik. Industri properti sendiri akan terus meningkat dan menuju pemulihan, sehingga hal ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli properti, baik untuk dihuni maupun sebagai sarana investasi.
Banyak para pengembang yang optimistis akan kelangsungan properti. Mereka sangat yakin bahwa bisnis properti akan berjalan positif lantaran masih tingginya angka kebutuhan masyarakat akan properti seperti rumah maupun lahan, terutama kebutuhan rumah bagi segmen menengah ke bawah.
Menurut data, pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah atau KPR di tahun 2018 lalu menunjukkan angka yang cukup positif. Bahkan, jika melihat dari pertumbuhan nilai KPR year on year yang disalurkan Bank BTN, angka pertumbuhan KPR dapat mencapai 19% lho. Angka ini tentunya berada di atas angka rata-raata hasil perhitungan OJK. Pertumbuhan KPR ini disebabkan adanya kerja sama dari berbagai pihak mulai dari pengembang, agen properti serta cross selling yang dilakukan Bank kepada nasabah.
Pertumbuhan properti yang diperkirakan akan tetap positif di tahun 2019 ini disebabkan semakin bertambahnya jumlah penduudkan yang terus terjadi. Maraknya tren milenial yang tinggal di apartemen pun bisa menjadi salah satu alasan mengapa bisnis properti ini tetap akan stabil di tahun politik.
Melihat dari potensi yang ada, kemungkinan untuk ke depannya segmen pegawai dan milenial akan menjadi focus dari penjualan properti di tahun 2019. Selain itu, keja sama dengan pengembang juga akan semakin diperbanyak. (DD)