PropertiNews.id, Tangerang – Setiap usaha bisnis memang dikenal ada untung dan ada rugi, termasuk dengan bisnis properti. Tentunya Anda mengutamakan untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan properti dan menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa berdampakburuk untuk bisnis properti Anda. Namun demikian, masih ada segelintir perusahaan properti atau bahkan developer properti yang melakukan kesalahan tanpa disengaja.
Agar terhindar dari kesalahan yang membuat pemasaran properti tidak berjalan dengan maksimal, Anda perlu memperhatikan 5 kesalahan
digital marketing dalam mengelola bisnis
properti yang masih disalah mengertikan oleh sejumlah pebisnis properti.
Digital marketing hanya berjualan di media sosial.
Media sosial merupakan platform digital, bukan proses digital marketing. Kebanyakan orang biasanya menghubungkan digital marketing dan periklanan ke media sosial. Hal ini mengindikasikan bahwa gagasan mereka tentang digital marketing adalah hanya melalui aplikasi media sosial. Aplikasi media sosial hanyalah salah satu bagian penting dari digital marketing.
Pada dasarnya konsep digital marketing memiliki konsep yang sangatlah luas. Digital marketing melibatkan segala sesuatu yang bentuknya dapat diperluas seperti menggunakan komputer, smartphone, papan reklame, radio atau televisi, e-mail dan situs web mobile.
Digital marketing dianggap mahal.
Banyak beberapa pengusaha mengira bahwa digital marketing mahal, sehingga para pemilik bisnis kecil sekalipun yang memiliki brand ternama menolak untuk melakukan pemasaran secara digital. Mereka berkeyakinan bahwa pemasaran secara digital marketing menghabiskan banya pembayaran daripada pemasaran melalui marketing biasa.
Namun kenyataannya, banyak tumbuh berbagai platform yang murah dan terjangkau untuk memfasilitasi digital marketing. Pasar bisnis setiap hari tumbuh dan berkembang di berbagai negara sehingga menimbulkan terbentuknya digital marketing untuk mempermudah dalam melakukan pemasaran.
Digital marketing dianggap memakan waktu yang lama.
Pemasaran dalam setiap bisnis pastilah akan memakan waktu dalam proses pengerjaannya. Hal ini menjadikan pemilik bisnis berpikiran bahwa digital marketing dan periklanan akan memakan waktu yang lama. Kenyataannya digital marketing memiliki pasar yang luas dengan platform yang beragam dan tentunya waktu dalam pengerjaannya pun juga bisa direncanakan sebanyak waktu yang diharapkan.
Digital marketing dianggap tidak signifikan.
Dalam hal ini digital marketing seharusnya dilibatkan ke dalam bisnis, namun banyak perusahaan yang menganggap digital marketing bukanlah hal yang signifikan dalam melakukan pengembangan pemasaran. Sebagian perusahaan yang belum mengembangkan bentuk pemasaran ini, mereka hanya melihat tren yang telah lama dipakai oleh perusahaan-perusahaan sebelumnya.
Digital marketing dianggap tidak berlaku untuk usaha kecil.
Hal inilah yang menjadi kesalahan cara berfikir, usaha yang masih kecil membuat pengusahanya enggan untuk mempromosikan melalui digital marketing. Digital marketing membantu dalam berkomunikasi dengan pelanggan dan tidak mempermasalahkan apakah bisnis yang dijalani masih berukuran kecil atau sudah besar. Pengusaha dapat memposting profil dan produk bisnis kedalam media sosial. (CL)
Informasi selengkapnya, klik
di sini.