PropertiNews.id, Tangerang – Memasarkan produk properti bagi developer properti bukanlah hal yang mudah. Mengapa? Karena banyak melibatkan faktor dan instansi. Mulai dari aspek legalitas tanah, pemecahan sertifikat, perizinan mulai dari siteplan sampai dengan IMB, desain rumah dan pembangunannya sampai ke masalah marketing pemasaran produk rumah. Terutama jika sudah melibati para agent. Tentunya para agen pun harus menghubungi developer terlebih dahulu untuk menanyakan ketersediaan unit jika ada seorang konsumen yang menginginkan sebuah unit yang dijual.
Dengan adanya perkembangan teknologi yang ada di Indonesia sejalan juga dengan perkembangan yang terjadi dibidang bisnis properti. Sekarang ini para developer perumahan pun sudah mulai meninggalkan sistem yang lama dalam hal untuk menjual propertinya dan lebih memilih untuk memulai sesuatu yang baru dalam menjalankan bisnis propertinya. Sebagaimana diketahui bahwa makin cepatnya dalam melayani konsumen dalam hal proses pengolahan data meningkatkan kepuasan konsumen. Karena konsumen pun membutuhkan informasi secara real time serta data yang akurat.
Untuk itu, NataProperty Tech hadir sebagai solusi untuk para developer dalam memasarkan produk perumahannya secara aman. NataProperty Tech menyediakan Integrated
CRM & ERP Property System untuk para developer dengan skema pembayaran Saas (Software as a Services). Saas ini adalah suatu sistem pembayaran per unit yang telah terjual dengan nilai % (pencairan mengikuti skema komisi). Dalam software yang disediakan oleh NataProperty Tech ini terdapat beberapa sistem yang terintegrasi dari satu sistem ke sistem lainnya. Sehingga nantinya developer dapat memantau secara penjualan produk perumahannya langsung hanya dalam satu akun untuk mengakses ke segala sistem. Sangat mudah sekali bukan?
Dalam ERP sistem yang disediakan oleh
NataProperty Tech ini meliputi beberapa sistem yang terintegrasi langsung oleh developer dan tentunya para agen juga. Sistem-sistem yang dimaksud yaitu:
1. Launching System. Sebagai pelaksana private property launching, NataProperty Tech bertanggung jawab dari sisi software, jaringan proses dan standar operasional pada saat event berlangsung. Selain itu NataProperty Tech juga menyediakan hardware seperti laptop dan printer yang nantinya akan dipakai oleh operator tim dari developer.
2. Sales & Comission System. Pada sistem ini akan membantu Anda dalam melakukan administrasi penjualan. Mulai dari unit, harga, cara pembayaran, booking unit, perubahan harga / pengajuan diskon / perubahan cara bayar / pergantian nama, penagihan, perhitungan denda pinalti dan surat peringatan atas keterlambatan pembayaran, fitur SMS blast, dan sampai kepada perhitungan komisi atas unit terjual.
Baca juga:
Tips Mencari Hunian untuk Anda yang Bekerja di Kawasan Industri3. Leasing System. Sistem ini membantu Anda dalam mengelola unit sewaan (commercial area), diantaranya penagihan penggunaan air, listrik, service charge dan biaya-biaya lain yang timbul oleh pemakaian penyewa.
4. Residential System. Sistem ini membantu Anda dalam mengelola unit hunian yang telah laku Anda jual. Sistem ini meliputi penagihan penggunaan air, listrik, service charge, dan biaya-biaya lain yang timbul oleh pemakaian penghuni.
5. Project Cost & Contract. Project Cost & Contract juga dikenal sebagai sistem budget control (cost control). Budget perusahaan biasanya dibagi 2, yaitu budget Project - untuk pembangunan dan budget Marketing - untuk kegiatan promosi marketing.
6. Accounting & Procurement System. Procurement adalah sistem pembelian aset internal perusahaan, seperti laptop, meja, kendaraan, yang nantinya akan berujung kepada aset depresiasi, Asset Management (alokasi aset kepada staff, status aset: terpakai / free / rusak / dll).
7. NATA CRM.Customer Relationship Management adalah terdiri dari beberapa module ERP, yaitu
- Sales System
- Smart Property App untuk property agent
- Agent Management System
- Contact Management System
- Business Intelligence (Management Dashboard Report)
Jika Anda menggunakan sistem yang lama atau konvensional tentunya Anda akan kerepotan dalam hal memindai data-data konsumen maupun calon konsumen. Faktor ini bisa saja terjadi karena perbedaan tempat penyimpanan database yang berbeda-beda yang sehingga menimbulkan ketidaksesuaian data. Dengan sistem ini, data-data yang Anda miliki tentunya akan tersimpan dengan aman karena semua data yang ada disistem ini tersimpan dengan akurat. (SU)