PropertiNews.id, Tangerang – Ancaman hacker mengintai korban
seakan tak pernah berhenti. analis keamanan di Computer Emergency Rediness
Team, Amerika Serikat (AS), melaporkan ada modus peretasan data pengguna via
WiFi yang kembali dilakukan oleh hacker. Kali ini, hacker memanfaatkan lubang
keamanan WiFi untuk meluncurkan serangan siber bernama key reinstallation
attacks atau disingkat Krack. Setelah berhasil menyusup, hacker dapat
menyebarkan malware ataupun mencuri data-data penting korbannya.
Bahayanya, sinyal WiFi yang
digunakan tak pandang bulu, mulai dari laptop, smartphone, tablet, PlayStation,
dan perangkat pintar lain yang menggunakan koneksi Wi-Fi berpotensi menjadi
korban. Jika kadung terjadi, data yang dicuri bisa banyak. Aantara lain seperti
nomor kartu kredit, password, aplikasi pesan instan, email, foto, dan video. Menurut
keterangan analis keamanan Marty Vanhoef, serangan Krack berpotensi menyerang
korban yang hendak menghubungkan perangkatnya ke jaringan WiFi yang
terproteksi.
Lantas, apakah mengganti password
menjadi solusi untuk terhindar dari Krack? Sayangnya, jelas Vanhoef, solusi itu
tidak berpengaruh sama sekali. Krack tidak butuh password korban untuk
mengakses data. Jadi, mengganti password bukan ide yang baik. Walau berisiko,
Vanhoef berusaha menenangkan masyarakat karena ancaman Krack tidak terlalu
besar seperti WannaCry. Ancaman Krack bisa saja dilakukan seseorang, tetapi ia
harus berada di jangkauan jaringan WiFi. Karena kan mereka harus memanfaatkan
WiFi.
Salah satu solusi yang harus
dilakukan korban untuk mengantisipasi Krack adalah dengan melakukan pembaruan
sistem keamanan pada masing-masing perangkatnya. Microsoft dan Apple langsung
merilis patch terbaru setelah mengetahui ada celah keamanan tersebut. Jadi,
agar bisa terhindar dari risiko ini, pengguna disarankan untuk segera
memperbarui (update) perangkatnya sesegera mungkin. Cek secara rutin perangkat
lewat menu Settings untuk memastikan apakah pembaruan sudah hadir atau belum. (IC)