PropertiNews.id, Tangerang – Apa yang terlintas di pikiran Anda mendengar istilah 'game'? Tentunya bagi sebagian orangtua menganggap game yang tersedia di berbagai macam ponsel pintar memberikan dampak yang buruk bagi tumbuh kembang anak didik mereka. Namun, jangan salah, tidak semua game berdampak negatif. Bahkan mungkin saja salah satu dari anak Anda bisa mengelola pasar industri game di masa yang akan datang.
Dengan meningkatnya pengguna
internet dan pengguna ponsel pintar, kini sudah banyak bermunculan
developer game lokal. Masing-masing memiliki keunikan dan strategi tersendiri demi menarik hati masyarakat.
Bahkan sudah banyak warga Indonesia yang mulai sadar keberadaan developer lokal. Hanya saja perlu edukasi tambahan mengenai bagaimana membuat produk kelihatan lebih bagus, menarik dan
berkualitas. Karena semua itu membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya pembuatannya. Hal inilah yang menyebabkan developer game lokal belum bisa menguasai pasar.
Seperti yang dikutip dari beberapa sumber media, bahwa developer lokal masih kalah saing dengan pengembang dari luar negeri, setidaknya seperti itu tanggapan dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia.
Seperti yang dikatakan Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkari bahwa menyatakan kontribusi pengembang lokal pada industri game Indonesia hanya 5 persen di tahun 2017 yang sebelumnya 9,5 persen di tahun 2016. Hal ini dikarenakan ukuran pasar membesar tetapi tidak bertambah jumlah pengembangnya.
Agar terdorong pertumbuhan pengembang game, Bekraf mengelar acara yang ditujukan untuk pengembang yaitu Developer Day. Diharapkan acara ini dapat meningkatkan jumlah kontribusi pengembang pada industri game mejadi 10 persen di tiga tahun mendatang.(ES)