PropertiNews.id, Tangerang – Pasar properti secara nasional mulai terlihat pulih dan membaik di sepanjang kuartal III (Q3) 2017. Kenaikan indeks harga properti residensial secara nasional pada Q3-2017 disebabkan oleh kenaikan di sejumlah kawasan yakni DKI Jakarta (2,4%), Jawa Tengah (4,27%), serta Banten (0,65%).
Sementara itu, salah satu wilayah penyuplai residensial terbesar, yakni Jawa Barat, naik sebesar 1,1%. Indeks di Daerah Istimewa Yogyakarta naik 0,3%, sementara Bali stagnan. Untuk wilayah Jakarta sendiri, area barat terbilang yang cukup potensial serta aktif dalam suplai hunian, baik rumah tapak maupun apartemen. Inilah yang menjadi latar belakang sejumlah developer masih menyasar Jakarta Barat dalam pengembangan proyek.
“Indonesia merupakan salah satu pasar pertumbuhan utama dan realisasi pembangunan apartemen. Hal ini sekaligus menjadi wujud eksistensi perusahaan di industri properti Indonesia,” ujar Mr Goh York Lin, Presiden Keppel Land Indonesia.
Seiring mulai membaiknya kondisi ekonomi nasional, investasi apartemen dengan nilai investasi akan terserap pasar karena kebutuhan hunian vertikal berkualitas di Jakarta terus meningkat.
Akses transportasi dari juga semakin lengkap, seiring rencana Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta yang bakal membangun terminal dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Rawa Buaya. Nantinya terminal, hunian, perkantoran, area komersial, dan parkir akan terintegrasi dengan transportasi kereta api ringan (light rail transit/LRT). Faslitas ini jelas akan menambah kenyamanan. (IC)