PropertiNews.id, Tangerang – Memiliki hunian sendiri adalah impian dari sebagian
besar kalangan milenial. Namun, tak sedikit pula yang belum menjadikan hunian
milik sendiri sebagai prioritas. Pada kenyataannya, milenial saat ini sulit
untuk memiliki rumah atau mencicil rumah di dalam kota. Hal ini disebabkan oleh
berbagai macam faktor. Salah satunya karena kenaikan pendapatan yang tidak
sebanding dengan kenaikan harga properti.
Berbagai faktor
lainnya pun menjadi alasan kenapa milenial sulit punya hunian saat ini. Lalu
apa sajakah itu? Berikut selengkapnya.
Pengeluaran Konsumsi Milenial Tinggi
Generasi
milenial hanya berharap memiliki hunian sendiri. Tapi di sisi lain mereka juga
berfokus untuk konsumsi sehari-hari bukan membeli rumah. Bahkan ada lebih dari
50% proporsi belanja keluarga muda di 17 Kabupaten/Kota untuk konsumsi.
Penghasilan Pas – Pasan
Tak sedikit generasi
milenial yang sudah bekerja namun belum mapan dalam hal finansial. Selama itu,
mereka belum sempat untuk menabung. Bagaimana mau menabung jika penghasilan
saja pas-pasan? Penghasilan bulanan mungkin hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan primer bulanan. Karena alasan inilah,
milenial belum terpikir untuk membeli rumah sendiri.
Khawatir Tak Mampu Bayar Cicilan
Saat
ini, harga rumah yang berada di area sekitaran Jakarta seperti Bogor, Depok,
Tangerang dan Bekasi rata-rata berkisar di angka RP 350 juta hingga Rp 500 juta
untuk ukuran 36/72. Melihat harga ratusan juta ini membuat milenial menjadi
ragu apakah mereka benar-benar sanggup untuk membayar rutin cicilannya dalam
bertahun-tahun ke depan.
Penyebabnya
bisa dari berbagai hal, termasuk gaji bulanan milenial. Untuk mereka yang
tinggal di kawasan Jakarta, mayoritas penghasilan milenial di Jakarta per bulan
adalah Rp 4 juta – Rp 7 juta.
Pindah – Pindah Tempat Kerja
Alasan lain milenial belum berani beli rumah adalah
karena terus berpindah-pindah tempat kerja. Generasi milenial memang berbeda
dengan generasi pendahulunya. Mereka suka mengeksplor kemampuan diri dan
mencoba hal-hal baru. Tidak heran kalau generasi milenial sering berpindah
pekerjaan dengan mudah dengan berbagai alasan seperti mengejar passion dan memperbanyak pengalaman.
Gaya Hidup
Bagi sebagian generasi milenial, pengalaman menjadi
lebih penting daripada kemapanan. Oleh karena itu, generasi ini lebih suka
menghabiskan uang untuk memperkaya pengalaman seperti traveling dan mencoba
hal-hal baru. Ada pula yang menghabiskan uangnya untuk belanja baarang-barang
seperti baju, gadget teerbaru,
mencoba makanan baru, maupun nongkrong di tempat yang bertarif mahal, Semua hal
itu berpengaruh pada kondisi finansial yang membuat milenial tidak terpikir
atau belum berani untuk membeli rumah. (ZH)