PropertiNews.id, Tangerang – Investasi properti adalah investasi yang menarik. Potensi keuntungannya cukup besar dengan resiko yangrelatif stabil. Tetapi, bagaimana memulainya?
Emas, saham atau reksadana, sertaproperti adalah bentuk investasi favorit di Indonesia. Namun di antara ketiganya, properti dianggap lebih aman. Meski demikian, properti tetap punyaresiko dan untuk meminimalisirnya, perhatikan hal-hal berikut:
1. Perizinan
Sudah cukup jamak jumlah pengembang yang menawarkanhunian, baik rumah ataupun apartemen, sebelum hunian tersebut dibangun.Keuntungan membeli pada fase ini adalah harga masih terjangkau dan biasanyamasih banyak promo dan bonus lagi dari pengembang.
Namun, karena fisik bangunan tidak ada, Anda harusmemeriksa dengan cermat pengembang perumahan atau apartemen tersebut. Yangpertama tentu saja adalah reputasinya. Jika pengembang tersebut sudah pernahmembangun perumahan dan tidak bermasalah, maka kecil peluang pengembang ini akanmelakukan penipuan.
periksa legalitasnya. Anda berhak bertanya seputarizin pembangunan dan lain-lain. Konsultasikan semua informasi yang Anda terimadengan praktisi atau ahli di bidang properti.
2. Datangi lokasi
Mencari properti secara online memang lebih mudah.Informasi yang tersaji pun lebih lengkap. Namun, Anda tetap harus mendatangilangsung lokasinya jika Anda sudah mantap dengan properti tersebut. Propertiyang baik di antaranya dekat dengan beragam fasilitas umum seperti sekolah,rumah sakit, pasar/supermarket, atau pusat perbelanjaan. Selain itu, carilokasi yang memiliki akses mudah menuju pintu tol atau stasiun dan terminal.
Idealnya, properti yang baik harus memenuhi semuapersyaratan tersebut. Tetapi Anda juga bisa menyesuaikan dengan target pasarnya.Misalnya, properti kelas menengah tidak perlu dekat dengan akses tol, namunperlu akses ke transportasi massal yang baik. Dalam review properti Rumah.com,Anda bisa mendapatkan informasi lengkap seputar potensi dan fasilitas umum disetiap properti baru yang ditawarkan.
3. Bandingkan harga
Saat ini banyak properti baru yang dibangunmengelilingi kawasan terpadu. Di Tangerang Selatan, misalnya, banyak perumahanbaru tumbuh di sekitar BSD City, yang memiliki fasilitas umum lengkap danmapan.
Perumahan-perumahan kecil di sekitarnya tentu bisaikut memanfaatkan keberadaan fasilitas tersebut, dengan harga yang jelas lebihterjangkau ketimbang rumah di dalam kawasan itu.
4. Amati perkembangan pasar
Seperti disebutkan di atas, properti punya kenaikanharga yang relatif stabil. Tetapi Anda bisa mengoptimalkan investasi padaproperti dengan progres kenaikan harga yang lebih baik. Rumah.com PropertyIndex menyajikan data kuartalan terkait pergerakan kenaikan harga pasar. Andabissa menjadikannya sebagai referensi.
5. Biaya lain-lain
Biaya perawatan untuk rumah relatif tidak terlalubesar. Berbeda dengan biaya perawatan unit di apartemen yang biasanya lebih mahal. Jika Anda berinvestasi diapartemen dan hendak menyewakannya, pastikan dulu biaya perawatan menjaditanggung jawab pihak mana.
Jika Anda yang menanggung, pastikan biaya ini masuk dalamperhitungan penentuan biaya sewa. (IC)