PropertiNews.id, Tangerang – Soekarno memberikan argumen atas rumusan dasar negara pernah mengatakan bahwa jika kelima sila dalam Pancasila diperas menjadi eka sila yang merupakan gotong royong. Nilai gotong royong ini sekiranya dapat menjadi inspirasi bagi negara untuk mengembalikan gotong royong sebagai jiwa dari kemerdekaan itu sendiri. Bangsa ini lahir dan dapat merdeka dikarenakan seluruh elemen bangsa bergotong royong memperjuangkan kemerdekaan. Pun, pada elemen masyarakat terkecil aktualisasi gotong royong merupakan keniscayaan yang secara fitrah melekat pada sikap dan perilaku. Sebagai ruh, nilai gotong royong telah hadir dan menjadi ikatan (ligatur) yang mengikat komitmen kebangsaan masyarakat untuk mempertahankan kemerdekaan.
Dapat dilihat bahwa, saat ini seluruh masyarakat bersuka cita untuk menyambut kemerdekaan Republik Indonesia. Gotong royong sebagai suatu kearifan lokal dimana secara genetik diwariskan secara turun temurun yang mengilhami karakter dan jati diri bangsa Indonesia, bahwa bangsa ini bukanlah bangsa yang individualis dan oportunis, akan tetapi bangsa yang mengedepankan nilai kebersamaan dalam menata peri kehidupan bernegara, pun dalam menyelesaikan persoalan. Tentunya nalar tersebut sejalan dengan prinsip ke-bhinneka-an kita yang sangat menghormati pluralism sebagai kenicayaan berbangsa.
Pemeritahan Presiden Joko Widodo, mensosialisasikan tema kemerdekaan kali ini adalah kerja bersama, yang secara ideologis ingin kembali mengingatkan bahwa pencapaian atas kemerdekaan serta keberhasilan bangsa ini tidak lain merupakan kerja bersama seluruh elemen, tanpa kecuali. Hal ini juga menjadi pengingat atas kerja keras yang dilakukan oleh para founding father di masa lalu untuk kemudian diwarisi kembali dan diteruskan.
Kedaulatan negara merdeka adalah keniscayaan, dan amanah inilah yang harus diemban oleh seluruh elemen bangsa. Secara tegas dalam Pembukaan UUD 1945, kita telah menyatakan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia adalah bangsa yang menolak segala bentuk imperialisme (penjajahan) karena tidak selaras dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Misi inilah yang terus kita perjuangan sebagai bangsa yang sudah merdeka. Dan, hanya dengan bergotong royong semua cita-cita beserta tujuan negara sebagaimana dimaksut dalam aline IV Pembukaan UUD 45 akan terwujud. Dirgahayu Republik Indonesia, semoga semakin jaya dan senantiasa merawat kebhinnekaan sebagai bagian dari jati diri bangsa Indonesia.(IC)