PropertiNews.id, Tangerang – Facebook kini sedang
mengembangkan sebuah kacamata pintar Near Eye Display, yang memiliki teknologi
augmented reality (AR). Secara konsep, ini berarti kacamata tersebut akan bisa
membuat penggunanya melihat objek virtual dan dunia nyata sekaligus. Near Eye
Display bisa diibaratkan kacamata yang membuat penggunanya bisa Facebook-an
sambil berjalan-jalan. Karena menggunakan teknologi AR, maka pengguna bisa
melihat berbagai foto, video dan konten multimedia tampil di depan matanya,
tetapi juga tetap bisa melihat objek fisik yang ada di dunia nyata
sekelilingnya.
Sekarang upaya pengembangan
kacamata AR Facebook ini telah sampai pada sertifikasi paten. Sekitar Kamis
lalu, divisi realitas virtual raksasa media sosial tersebut baru saja
mengumumkan telah mendapatkan sertifikat paten teknologi “waveguided display with two dimensional scanner”. Teknologi
tersebut. berkaitan dengan layar yang dibutuhkan untuk mewujudkan kacamata AR.
Dalam paten Facebook, layar ini berfungsi sebagai medium yang membuat pengguna
bisa melihat berbagai objek virtual dan objek fisik dunia nyata dalam satu
pandangan mata.
Selain itu, layar bisa dipasang
pada sebuah rangka kacamata sehingga mudah dipakai oleh pengguna. Paten
tersebut juga merinci bahwa Near Eye Display yang dikembangkan oleh Oculus,
anak usaha Facebook, bakal memakai waveguided display untuk memproyeksikan
cahaya langsung ke mata penggunanya. Hasil akhir yang diharapkan oleh paten ini
adalah sebuah kacamata AR yang sangat ringan, layaknya kacamata biasa, namun
mampu memperlihatkan objek virtual ciptaan komputer sekaligus objek fisik yang
benar ada di dunia nyata.
Paten kacamata Near Eye Display
ini dibuat oleh tiga orang pegawai Facebook yang bekerja di divisi realitas
virtual. Salah satunya adalah Lead Optical Scientist Oculus Pasi Saarikko, yang
dulunya juga pernah memimpin pembuatan HoloLens di Microsoft. Walau paten Near Eye
Display sudah ada di tangan Facebook sekarang, jangan berharap bahwa teknologi
tersebut akan terwujud dalam waktu dekat. Setidaknya, proses perwujudannya
masih butuh waktu puluhan tahun. (IC)