PropertiNews.id, Tangerang – Melakukan pesta rakyat dalam menyambut hari perayaan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia sudah menjadi tradisi. Pesta yang dilakukan mulai dari tingkat RT/RW hingga lembaga-lembaga yang ikut mengadakan acara perlombaan pun selalu dihiasi dengan berbagai lomba yang unik seperti panjat pinang, lomba makan kerupuk, hingga lomba balap karung. Berbagai lomba yang ada tersebut selalu menantang juga mengundang banyak tawa keceriaan para penonton.
Lomba makan kerupuk, misalnya. Lomba yang selalu diikuti oleh anak-anak hingga orang dewasa ini selalu memiliki daya tariknya tersendiri. Peraturan lomba sangat sederhana, kerupuk diikat pada seutas tali dan kemudian peserta berlomba makan kerupuk tanpa menggunakan bantuan tangan sedikitpun. Uniknya, tali akan menghentak dan semua kerupuk bergoyang sehingga ketika salah satu seorang peserta berhasil menggigit kerupuk, mereka akan merasa senang sekali. Disinilah letak keseruan sekaligus kesulitan dalam perlombaan makan kerupuk.
Lain halnya dengan lomba balap karung. Setiap peserta diharuskan melompat dengan menggunakan karung hingga menyentuh garis finis. Konon katanya lomba ini merupakan refleksi dari nilai-nilai keprihatinan rakyat di kala penjajahan jepang. Pada saat itu, penjajag sengaja tidak mau menyuplai bahan pakaian sehingga seluruh rakyat menggunakan karung untuk menutupi anggota tubuhnya.
Sementara, panjat pinang merupakan gelaran yang selalu dinanti disetiap pesta rakyat yang ada. Yang biasanya diikuti oleh orang dewasa ini selalu menyediakan berbagai hadiah yang menarik, mulai dari berbagai alat elektronik, perlengkapan rumah tangga hingga sembako. Panitia lomba juga biasanya menyediakan hadiah uang tunai bagi peserta pertama yang berhasil dan menang dalam mencapai puncak dan mengibarkan bendera merah putih. Tetapi, mencapai puncak pohon pinang yang tingginya bisa mencapai 8-10 meter tidak semudah yang kita pikirkan. Pasalnya, batang pohon pinang dilumuri oli sehingga sangat licin dan membuat peserta mudah terjatuh.
Selain diselenggarakan di tingkat RT/RW, pesta rakyat juga digelar di beberapa tempat di Jakarta, seperti di kawasan Monas, Kalimalang, dan TMII. Sehingga tidak salah jika pada hari kemerdekaan tempat-tempat tersebut selalu ramai dipenuhi masyarakat. Diadakannya pesta rakyat yang diisi dengan berbagai lomba dan kesenian diharapkan bisa menjadi hiburan bagi masyarakat. Selain itu juga diharapkan mampu sebagai ajang untuk merefleksikan kembali nilai-nilai perjuangan para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan, karena mempertahankan sesuatu lebih sulit ketimbang meraihnya. (IC)