PropertiNews.id, Tangerang – Nomor urut pemesanan atau NUP adalah priority pass, sebuah akses bagi para calon pembeli unit yang potensial untuk mendapatkan unit dengan harga istimewa. NUP bisa dikatakan sebagai cara bagi developer untuk memanjakan para calon pembeli potensial karena dengan memiliki NUP, mereka akan mendapatkan banyak penawaran menarik. Meski begitu, kekurangan dan kelebihan nomor urut pemesanan tentu saja ada.
Nomor urut pemesanan biasanya digunakan oleh para developer untuk mengetahui keadaan pasar. Dengan menjual NUP, developer akan mengetahui bagaimana respon pasar atas proyek yang sedang dibangun. Hal ini karena para developer memiliki banyak perhitungan ketika membangun sebuah proyek. Jika pasokan unit ternyata tidak sebanyak permintaan, maka tentu hal ini akan menghambat pembangunan ke depannya.
Namun sebenarnya nomor urut pemesanan itu sendiri belum diatur secara resmi oleh pemerintah. Mengutip papua.bisnis.com, seorang warga Indonesia yang telah lama tinggal di Hong Kong bahkan mengatakan bahwa dirinya merasa kebingungan saat akan membeli salah satu unit apartemen di Jakarta. Hal ini karena negara-negara di luar Indonesia memang tidak menerapkan nomor urut pemesanan untuk dapat membeli properti.
Skema nomor urut pemesanan dan tanda jadi memang menjadi sebuah kekosongan dalam dunia hokum Indonesia khususnya yang mengatur tentang properti. Seharusnya pemerintah bisa memfasilitasi perkembangan industri properti dengan peraturan yang terperinci. Sehingga baik developer maupun calon pembeli properti akan sama-sama memahami tentang hak dan kewajiban mereka. Ini akan meminimalisir adanya kerugian dari salah satu pihak.
Nomor urut pemesanan sendiri biasanya dikeluarkan oleh developer beberapa minggu sebelum jadwal launching dari unit yang dibangun. Harga yang ditetapkan tiap developer tentunya berbeda-beda, dari mulai 500 ribu rupiah hingga mencapai 25 juta rupiah. Setelah calon pembeli memiliki nomor urut pemesanan, maka mereka harus mendatangi acara launching unit yang diadakan oleh developer. Di acara tersebut, masing-masing pemilik NUP akan menunggu hingga gilirannya tiba untuk dapat memilih unit yang ingin dibeli. Jika pemegan NUP batal membeli unit, biasanya uang pembelian NUP akan dikembalikan. Namun ada beberapa developer yang juga memiliki aturan bahwa uang NUP tidak dapat dikembalikan meski pemegang NUP batal membeli unit.
Kelebihan dari nomor urut pemesanan memang banyak. Kelebihan ini pun tidak hanya dirasakan oleh developer, namun juga oleh calon pembeli properti. Bagi developer, nomor urut pemesanan dapat memberikan banyak manfaat seperti misalnya mengetahui pasar dari proyek yang sedang dibangun. Selain itu, developer juga dapat menaikan gengsi jika sebagian besar pemegang NUP yang menghadiri acara launching memutuskan untuk membeli unit tersebut. Developer dapat menaikan harga dan menggunakan data unit yang terjual untuk menarik pasar yang lebih besar.
Nomor utut pemesanan juga akan sangat berguna bagi developer yang telah memiliki nama besar. Developer seperti itu biasanya sudah terpercaya dan para calon pembeli rela membayar berapa saja untuk mendapatkan NUP.
Namun untuk developer permula biasanya nomor urut pemesanan belum bisa banyak membantu. Bahkan NUP cenderung menjadi sebuah boomerang. Pasalnya, calon pembeli juga akan berpikir dua kali jika developer dengan skala kecil yang belum memiliki banyak protofolio pembangunan menjual NUP. Para calon pembeli bisa jadi khawatir jika akhirnya proyek tersebut gagal direalisasikan. (AI)