PropertiNews.id, Tangerang – Di era digital ini sudah banyak tersedia media-media untuk membuat iklan suatu produk, khususnya untuk
properti. Terlebih hampir semua kalangan sudah mengenal dengan namanya media sosial. Namun, hanya segelintir perusahaan yang melirik media sosial sebagai jembatan untuk pemasaran di
era digital. Karena beberapa perusahaan melihat media sosial sebagai media yang berbeda dengan media konvensional.
Sejatinya media sosial adalah sebuah saluran komunikasi yang sekaligus memberikan ide ide konten kreatif. Media sosial mempunyai peran untuk menjangkau target pasar yang dikehendaki dari berbagai kalangan.
Selain itu,kemampuan media sosial ini sangat baik yang mana mampu menjangkau ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu dan jutaan target pasar yang kita inginkan. Bila dibandingkan dengan media konvensional seperti televisi, evaluasi kemampuan pencapaian dari
media sosial lebih akurat dan hasilnya real time. Begitu juga untuk pelaku industri properti yang perlu memahami untuk melihat pengaruhnya dalam membangun merek dan meningkatkan penjualan melalui media sosial.
Media Sosial Sebagai Ajang PromosiMedia sosial tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai media untuk beriklan suatu bisnis. Dengan memberikan konten yang menarik demi menggaet para penguna media sosial sehingga mereka kemungkinan akan tertarik dan mulai melakukan pembicaraan mengenai bisnis yang Anda jalani.
Memanfaatkan media sosial sebagai ajang promosi, Anda bisa mengetahui target pasar yang sesuai dengan pencapaian yang maksimal. Karena kemampuan pencapaiannya, media sosial mampu menciptakan penjualan dengan menyampaikan pesan yang berisi insentif dan reward.
Media Sosial Sebagai Budaya
Dengan perkembangan digital yang semakin berkembang per tahunnya, turut membuat pemasaran di era ini pun ikut berkembang. Setiap perusahaan perlu memiliki mindset yang fresh dan baru dalam menghadapi gelombang media sosial. Dunia sudah berubah terutama konsumen yang sekarang sudah tidak dapat dikontrol lagi.
Konsumen memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri atau kapan saja untuk berkomunikasi. Dari segi ini menjadikan para pebisnis melihat media sosial sebagai tantangan baru, namun dari sisi lain, kesempatan untuk mengembangkan bisnis menjadi social capital yang besar bila mampu memberikan pengalaman yang baru untuk konsumen atau pelanggannya dalam media sosial sehingga mencitakan engagement.
Media Sosial Sebagai Perilaku
Dewasa ini sudah banyak kita temui sekelompok orang yang mulai kreatif untuk sharing atau menciptakan ide-ide yang fresh. Ada juga sebagian orang yang hanya membaca dan melihat-lihat. Bagi pelaku bisnis semestinya mampu megatasi berbagai macam perilaku konsumen dan para pelanggan. Terutama anak-anak muda yang biasanya aktif dalam menciptakan percakapan, ide, bahkan memberi inspirasi bagi semua orang.
Langkah pertama bagi pelaku bisnis untuk mengatasi perilaku yang berbeda – beda yaitu dengan cara mendengar. Dengan cara ini, para pebisnis bisa mengetahui apa yang sedang diincar si pelanggan atau yag sedang menjadi tren. Selain mendengar, pebisnis atau markerter diharapkan mampu memberi percakapan yang dapat mempengaruhi mereka. Dan dari situ Anda bisa menciptakan sebuah engagement dengan satu tujuan yang sama.(ES)