PropertiNews.id, Tangerang – Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia padatriwulan III 2017 mengindikasikan bahwa harga properti residensial di pasarprimer tumbuh, meskipun melambat jika dibanding triwulan sebelumnya.
Dikutip darihasil laporan survei Bank Indonesia tersebut, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2017 yang tumbuh sebesar 0,50 persen (qtq), lebih rendahdibanding 1,18 persen (qtq) pada triwulan sebelumnya. Kenaikan harga propertiterjadi pada semua tipe rumah, dengan kenaikan terbesar pada rumah tipemenengah
Berdasarkanwilayah, kenaikan tertinggi terjadi di Bandar Lampung. Secara tahunan, indeksharga properti juga tumbuh sebesar 3,32 persen, lebih tinggi dibanding 3,17persen pada triwulan sebelumnya. Sementara itu, volume penjualan propertiresidensial juga mengalami peningkatan sebesar 2,58 persen, walaupun masihmelambat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 3,61 persen.
Hal tersebutsejalan dengan masih terbatasnya permintaan terhadap rumah hunian, di sampingfaktor suku bunga KPR yang masih relatif tinggi. Sebagian besar pengembang(56,75 persen) menyatakan bahwa dana internal perusahaan masih menjadi sumberutama pembiayaan pembangunan properti residensial.
Sementarasebanyak 76,42 persen konsumen menyatakan bahwa fasilitas KPR masih menjadipilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti residensial. (SU)