PropertiNews.id, Tangerang – Properti merupakan salah satu investasi yang digadang – gadang memiliki keuntungan yang cukup besar jika dibandingkan dengan investasi lainnya. Apalagi investasi properti terus mengalami banyak peminat dari tahun ke tahun.
Namun tahukah Anda bahwa tak hanya keuntungan, ternyata investasi properti tentu saja memiliki risiko yang terbilang besar. Apa saja kah risiko dari investasi properti itu? Berikut selengkapnya!
Aset Properti Harganya Mahal
Walaupun aset ini bisa dikredit, tetap saja harga properti sangatlah mahal berkisar ratusan juta hingga miliaran rupiah. Meski Anda membelinya dengan cara mencicil tiap bulan, tetap saja ada beban bunga yang jumlahnya tidak sedikit.
Sifatnya yang Kurang Likuid
Likuiditas artinya kemudahan Anda mengakses uang dari instrumen investasi yang dipilih. Dengan kata lain, semakin likuid sebuah investasi, semakin mudah pula dijual atau ditukar dengan uang. Risiko lain dari investasi properti adalah umumnya kurang likuid apabila dibandingkan dengan instrumen lainnya (misalnya emas atau reksadana). Sehingga banyak investor yang harus memikirkan dampak jangka panjangnya yaitu uang yang mengendap.
Kekosongan Bangunan
Jika Anda berpikir setelah membeli properti maka Anda akan segera mendapatkan keuntungan dari sewa atau kontrak, maka Anda salah besar. Tidak ada seorangpun yang berani menjamin hal tersebut. Dalam investasi properti, selalu ada resiko kekosongan yang tinggi. Jika bangunan Anda sulit laku, itu artinya arus kas menjadi negatif dan kerugian di depan.
Masalahnya, penyewa adalah sumber pendapatan utama dalam investasi properti, sehingga keberadaan mereka sangat dibutuhkan. Jika tidak ada penyewa, maka pemilik properti harus membayar cicilan, asuransi, pajak, dan biaya-biaya lain tanpa adanya pemasukan. Tidak ada yang bisa memprediksi untuk berapa lama bangunan Anda kosong. Bisa laku dalam waktu singkat, tapi bisa juga membutuhkan waktu lama sebelum penyewa datang.
Biaya Operasional Investasi Properti Cukup Tinggi
Biaya operasional dari kepemilikan properti juga tidak murah. Untuk aset properti berupa bangunan, maka harus dilakukan perawatan kebersihan dan perawatan secara rutin, pastinya juga harus ditempati karena bangunan yang tidak ditempati akan cenderung mudah rusak karena tingkat kelembapannya berbeda dengan yang dihuni orang.
Sementara itu, jika jenis propertinya adalah tanah, maka kamu harus mengeluarkan biaya keamanan ekstra. Tanah memang lebih murah soal biaya perawatan, namun ada risiko penyerobotan tanah yang bisa merugikan Anda. (ZH)