PropertiNews.id,
Tangerang - Dari tahun ke tahun, setiap generasi memiliki karakteristik
khusus dan permasalahannya sendiri-sendiri. Dalam beberapa tahun ke belakang,
generasi yang disebut sebagai generasi milenial menjadi sorotan. Hal ini
dikarenakan generasi ini sedang dalam usia produktif dan memiliki populasi yang
besar, khususnya di Indonesia.
Tidak seperti Gen X, kaum muda yang disebut milenial ini
memiliki karakteristik yang konsumtif dan lebih mementingkan pengalaman
dibandingkan aset. Gaya hidup seperti ini tentu berdampak pada kemungkinan
untuk memiliki rumah, sedangkan harga rumah semakin tinggi.
Untuk mengatasi hal ini, terdapat beberapa hal yang dapat
dilakukan oleh para milenial untuk dapat memiliki hunian idaman. Simak beberapa tips dan trik berikut ini.
1. Keinginan yang Kuat
Tanpa keinginan yang kuat serta kemauan untuk mengubah gaya
hidup, tentu saja memiliki hunian idaman akan sulit dicapai. Hindari berbelanja
secara impulsif, dan kurangi nongkrong di
kafe yang harga satu kopinya cukup untuk satu kali makan siang.
Perubahan yang baik harus berangkat dari diri sendiri. Buat
skala prioritas yang dapat memberikan motivasi. Ingat bahwa harga kendaraan
akan turun setiap tahun sedangkan harga rumah naik setiap tahunnya. Cara paling
bijaksana adalah memprioritaskan tabungan untuk hunian dibandingkan sebuah
mobil baru.
Pembulatan tekad adalah salah satu faktor penting. Tanpa hal
itu, gaya hidup yang selama ini dilakukan akan sulit diubah.
2. Tabungan Otomatis
Beberapa bank menyediakan sebuah sistem tabungan otomatis yang menarik uang yang telah disepakati
untuk ditabung secara auto-debit. Dengan tabungan otomatis, uang muka untuk
membeli rumah dapat dikumpulkan.
Menurut penelitian, yang menjadi masalah utama dalam membeli
rumah adalah dana untuk membayar uang muka sebagai prasyarat KPR. Dengan tabungan otomatis, penghasilan yang didapat
setiap bulannya dapat ditabung untuk kebutuhan ini, sehingga pengelolaan
keuangan dapat menjadi lebih efektif.
Rencanakan nominal yang ingin ditabung setiap bulannya dan
berapa lama tabungan ini dilakukan. Perencanaan ini tentu saja disesuaikan
dengan jumlah uang muka yang harus dibayarkan.
Baca Juga: Kurangi Daftar Belanjaan Untuk Meningkatkan Tabungan DP Rumah
3. Rumah Tapak vs Apartemen
Rumah tapak tentu menjadi rumah impian bagi kebanyakan
orang. Namun tingginya rumah tapak dapat meruntuhkan angan-angan generasi
milenial untuk memiliki hunian dalam sekejap. Untuk menyiasati hal ini,
apartemen dapat menjadi pilihan.
Rumah tapak dengan
lokasi strategis cenderung memilki harga yang sangat tinggi, sedang rumah
yang memiliki harga sesuai anggaran memiliki lokasi yang sangat jauh. Hal ini
dikarenakan tingginya harga tanah, yang tentu berpengaruh terhadap harga rumah.
Di sisi lain, apartemen
dijual dengan harga yang relatif lebih murah dengan lokasi yang cukup
strategis. Dengan dana 300 juta, apartemen
murah di Jakarta Selatan dapat dimiliki.
4. Cicilan dengan Tenor Panjang
Jika kemampuan untuk mencicil setiap bulan terhitung kecil,
generasi milenial dapat menyiasati dengan tenor KPR. Ambil kredit dalam jangka
waktu sepanjang mungkin. Dengan tenor yang panjang, jumlah cicilan yang harus
dibayarkan setiap bulannya-pun akan berkurang.
Meskipun dengan semakin panjangnya tenor cicilan, beban bunga yang harus dibayarkan menjadi semakin
besar. Kekhawatiran terbesar adalah besaran bunga yang cenderung lebih besar
dibandingkan hutang pokok. Terdengar menyeramkan, namun tenang saja! Menurut financial planner, berhutang pada aset
yang nilainya terus naik tidak akan menjadi masalah karena pada akhirnya nilai
aset akan tetap lebih besar dari bunga kredit yang dibayar. (RT)